What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Sabtu, 04 Februari 2012

suka tidak suka

Aku tidak suka dihadiahi puisi.
Terlalu melankolis.
Terlalu melebih-lebihkan rasa.
Terlalu membual.
Tapi aku suka ketika membaca sebuah karya puisi yang dihadiahkan oleh pembuatnya untuk orang lain.
Terlihat romantis.
Terlihat tulus.
Terlihat jujur.
Bahkan kadang aku merasa iri karena bukan aku yang dihadiahi puisi itu.
Huh!

Aku suka berbicara, aku bawel, kadang terlalu bawel.
Karena aku suka membicarakan hal-hal baru yg aku dapat
dan membaginya kepada teman-temanku.
Rasanya senang bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan baru.
Tapi aku tidak suka kalau harus berbicara tentang curahan isi hatiku.
Aku lebih suka menulisnya.
Entah di blog, tumblr, twitter, notes fb, ataupun di message via ввм.
Ya, aku lebih baik mengetik panjang lebar drpd mereka melihat langsung mimik wajahku saat membicarakan hal yang berbau-bau hati itu.
Aku tidak mau terlihat seperti orang gila, berbicara tanpa berhenti tersenyum.
Aku tidak mau terlihat seperti orang putus asa, berbicara tanpa berhenti menangis.
Aku tidak mau terlihat seperti orang yang pemarah, berbicara tanpa mengontrol emosi.
Oh iya, aku benci kalau harus berbicara ataupun menulis tentang hal
yang isinya keluhan.
Ah aku benci mengeluh. Terlihat lemah. Aku tidak mau orang lain menganggapku tidak semangat dalam menjalani hidup.

Aku suka duduk berlama-lama di depan cermin.
Mengoles warna di wajahku.
Rasanya seperti sedang melukis.
Aku seniman! Setidaknya ketika sedang merias diri.
Tapiiiii....
Aku lebih suka duduk berlama-lama di depan cermin
ketika baru saja bangun tidur.
Membersihkan mata dari belek.
Merapihkan rambut yang kusut karena bergulat semalaman dengan bantal.
Mengambil nafas... Dan menghembuskannya...
Memaksa membuka mata yang masih ingin menutup.
Ritual ini aku sebut proses pengumpulan nyawa.
Aaah aku merasa seksi melakukannya. Hahaha...

Aku tidak suka merasa sendiri.
Risih rasanya ketika merasa kesepian di tengah-tengah keramaian.
Aku tidak suka merasa kosong,
seolah tidak dipedulikan keberadaannya.
Aku sungguh tidak suka kegiatan diam-diam menangis tersedu sedan
di bawah selimut.
Tidak enak rasanya.
Oleh karena itu...
Aku suka membuat orang lain merasa nyaman saat bersamaku.
Saking nyamannya,
sampai-sampai mereka mau membagi bebannya kepadaku,
meminta pendapatku,
meminta saranku,
atau hanya sekedar ingin mengeluarkan unek-uneknya.
Yah, yang jelas jangan sampai mereka merasa tidak ada orang yg peduli.
At least, aku ada sebelum mereka merasa tidak ada siapa-siapa.

Aku suka berdiri di TransJakarta.
Karena aku bisa melihat panorama di luar sana.
Yah memang tidak indah.
Tapi setidaknya aku bisa melihat bagaimana mobil dan motor saling berebutan masuk busway.
Aku bisa melihat orang-orang yang sedang memadati lokasi tragedi Afriyani.
Aku bisa melihat ketika polisi menyetop kendaraan dari segala arah karena adanya iring-iringan mobil berplat RI 1.
Daripada aku harus duduk dan diam.
Ah aku tidak suka kegiatan pasif.
Duduk, diam, lalu ngantuk.
Sejauh mata memandang hanya ada orang2 yg penuh sesak memadati TransJak.
Sejauh mata memandang lagi, ada laki2 duduk dan di depannya seorang wanita paruh baya.
Ah gender sudah mulai kebolak balik.
Emosi melihatnya.
Lebih baik mendengarkan lagu dan memejamkan mata.

Aaaand yaaay! Save the best for the last!
Aku suka Jersey!
Aku suka buku!
Mereka pasangan cocok.
Tidak, aku tidak suka yang lain dulu.
Aku hanya suka jersey dan buku.
Tolong..
Hadiahi aku kedua benda itu tepat di 24 Februari nanti ya :p

1 komentar:

Pernanda Cakra Buana Kusuma mengatakan...

wahhh.,kamu tuh rumit y.,!! semoga dapet jodoh yang mengerti kamu bgt dh,!! hehehe