What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Minggu, 26 Februari 2012

Chasing Cars

Recent Song On Play: Chasing Cars - Snow Patrol "If I just lay here, would you lie with me and forget the world?"

Nah, kalo udah begini namanya... Dibutain sama cinta nih. Sampe rela forget the world segala. Biar gak terlalu jauh dibikin autis sama cinta, dan gak terlalu menutup mata dari kenyataan karena terbuai sama cinta, sampe rela melupakan dunia segala demi cinta. Gue mau sharing-sharing dikit ya berdasarkan pengalaman gue, temen, temennya temen, pacarnya temen, temennya pacar temen, dll. Hal yang dapat dipetik dari pengalaman-pengalaman pahit getir, asam manis, dan kecut sepet itu menurut versi gue, adalah:

1. it’s been said that we just don’t recognize the significant moments of our lives while they are happening. Kadang, bahkan sering, kita gak nyadar seberapa nggak terlalu berharganya orang yang kita perjuangin sekarang. Kita rela memberikan semua yang kita punya. Harta, Kunci hati yang seharusnya cuma kita aja yang pegang jangan sampe dikasih ke orang lain, dan terlebih buat cewek yang sampe rela ngasih... keperawananannya. Gue rasa kita seharusnya cukup pintar buat memilah-milah mana yang harus dikasih dan mana yang nggak. Siapa yang layak dikasih dan siapa yang nggak. Jangan terlalu merasa bahagia ketika sedang jatuh cinta. It's still happening, and you just don't realized how wrong you’ve been that you thought how much you need it, how much you love it, and gave everything you had. Gue tau hal ini sulit banget dilakuin. Namanya jatuh cinta. Serasa dunia itu surga. Semua dikasih asal pasangan kita bahagia. Asal dia gak pergi ninggalin kita. Hey, get a life! semua orang pasti pergi. Semuanya. Don't forget about death. We surely face the phase. Iya kalo kematian yang memisahkan pasangan kekasih itu. Kalo karena perselingkuhan? Bukan mau negatif, tapi itu kenyataan. Perasaan seseorang bisa berubah dalam waktu 3 bulan. Dan kita gak mau nyesel kan udah ngasih semuanya? Kadang orang yang terlalu terpuruk after break adalah orang yang biasanya udah ngasih semua-semuanya ke pasangan dia. Hal itu belom berasa, karena belom gak ada.

"Wey sotoy amat lo, Dil. Lo juga paling udah second base lah palingan!" Woops! Sorry... Even kissing, i've not done it yet. And i love being that cupu one. bukan karena gak mau, tapi selama ini emang belom ada yang pantes dapetin. #sikap

2. Gue pribadi akan jawab pertanyaan paling atas tadi dengan "yes, i would" If he still sees the beauty in me and still falls more in love with me after seeing my weird facial expressions, my unusual laugh, my constant complaining, my ugly days, my pig out days, the way i turn in my sleep, my stupid jokes, the way i ask questions about the thing i should already know the answers to but he still answers them anyway, my obsession with strange things, my random sounds (bunyi kentut juga termasuk), and my immaturity. Then i already know that this is the boy. He's the one. And i'll be so glad to say "oh yes, i would. i would lie here with you and forget the world. i would. really i would." Banyak mau nya banget sih emang. Tapi bukannya kalo dia beneran sayang sama kita, hal itu gak akan susah dilakukan? Itu bukan kewajiban kok. Itu hak semua orang untuk melakukannya atau nggak. Dan orang yang sadar akan hak, dia akan melakukannya tanpa ada beban bukan? Apalagi untuk orang yang disayangin. Bukan harta, bukan badan, bukan kunci hati yang dikasih. Cukup yang di atas. Cukup buat jawab "yes, i would!"

3. This is my limit. This is yours. Okelah jatuh cinta memang anugerah. Hal yang mudah dilakukan untuk beberapa orang tapi hal yang sulit dilupakan untuk semua orang yang pernah mengalami. Tapi kita juga inget, setiap orang punya batas privasi masing-masing. Setiap orang harus tau batasan bagaimana menjadi seorang pacar, seorang istri, seorang ibu, ataupun seorang teman (including, sahabat). Ada cerita dari temen gue yang dia sampe megang ATM pacarnya segala, bahkan dia tau jadwal-jadwal agenda pacarnya hari ini jam segini mau kemana, jam sekian lewat berapa menit mau ngapain, lah kita aspri alias asisten pribadinya atau pacar sih? Apa pekerjaan sebagai pacar itu juga mencakup pekerjaan sebagai asisten pribadi? Oh... serem ya pekerjaan jadi pacar kalo begitu. Bahkan suami istri pun kadang menyembunyikan rahasia seputar gaji atau apalah (gue gak asal ngomong, 4 bulan bergaul sama ibu-ibu dan bapak-bapak HRD di kantor membuat gue tau keluh kesah mereka tiap harinya. hehehe mencakup masalah sex juga). There's a thing better unsaid, untold, but there's not a thing better unspoken. Setiap orang punya batasan. Lo sebagai cewe cukup sampe A, atau sebagai temen cukup sampe di -A dan sebagai selingkuhan cukup di ---A. Terserah segimana batesnya. Yang penting harus tau limit-limitnya. Dan kalo bisa dibicarain sama pasangan masing-masing. Biar gak timbul kesalahpahaman aja sih.

"Oh, c'mon, Dila. You don't even have a BF. And you said like you know everything!" oh sorry, tapi belum punya pacar bukan berarti gue gak pernah merasakan segimana rasa senengnya kalo lagi pacaran. Segimana rasa pengen taunya segala sesuatu tentang dia. Segimana pengennya gue handle dia, care about him. Dan bukan berarti juga gue gak tau segimana rasanya putus. Segimana rasanya ditinggalin tanpa ada kata-kata atau salam perpisahan. Segimana rasanya terbang dibilang "aku sayang kamu" lalu dijatuhin "BLAM" dengan kata-kata "You better choose another guy. Lo terlalu baik buat gue" Gue tau rasanya di-cuih-cuih-in kayak gitu. Kenapa? karena terlalu silau sama cinta, jadi gak bisa liat jelas kenyataannya. Gak sadar posisi sebagai teman tapi bertindak selayaknya pacar. Atau sebagai pacar tapi bertindak seolah-olah ibunya. I'm done in it. i've learned from it.

4. Everyone must dream. We dream to give ourselves hope. To stop dreaming - well, that’s like saying you can never change your fate. Isn’t that true?
Percaya, selalu percaya. Kita gak pernah bisa memaksakan cinta, jodoh, rezeki dan lain-lain. Kita cuma bisa berdoa, berusaha, dan berharap. Kalo kita merasa udah capek berusaha, biarkan Tuhan yang menindak lanjuti. Semua akan terjadi atas persetujuan-Nya. Nggak ada orang yang lebih baik, lebih baik lagi, dan lebih baik lagi. Semua itu akan menjadi lebih baik kalau kita membuatnya menjadi lebih baik. So, just do your best, know your limit,and let God do the rest. Jangan ngeyel dalam bermimpi. Jangan maksa dalam bermimpi. Satu-satunya cara adalah bangun dari tidur, dan membuatnya jadi kenyataan. Jadi jangan sampe cinta bikin kita melupakan dunia dan kemudian hidup dalam keindahan-keindahan semu yang sifatnya sesaat.

Untuk hal yang ini emang gampang-gampang susah. Semua orang pengen punya pacar yang udah mapan. Ah semua cewek menginginkan itu. Tapi apakah kita sendiri udah pantes dapetin yang mapan? Apakah kita juga udah cukup mapan buat dilirik sama dia yang mapan? Satu-satunya cara ya bikin diri sendiri lebih baik lagi. Mungkin bukan dengan cara mengejar posisi jabatan tinggi lalu flirting ke orang yang mapan, tapi coba deh mau menerima seseorang yang belum berposisi dan masih berusaha sama-sama buat meraih kemapanan itu sendiri. Looks like fantasy. Sinetron. a Joke or whatever. Gue keinget kata-kata orang di HRD, dia dosen dan juga tim asesmen di Kantor, "Jodoh dan rezeki kita sendiri yang menentukan. Tuhan cuma asesor. Kalo menurut dia kita layak mendapatkan, dia akan meloloskan itu. Gimana cara Dia menilai kita layak atau nggak? Doa, usaha, dan sabar."

So ladies, be blessed for being single. There's a quote i want to share with you, "being single used to mean that nobody wanted you. Now it means you are pretty sexy and you are taking your time deciding how you want your life to be and who you want to to spend it with." Cukup buat pembelaan bagi mereka yang masih available to catch. Hihihi

Tidak ada komentar: