What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Jumat, 21 Oktober 2011

Jomblo is cool !

kenapa sih akhir-akhir ini orang-orang di sekitar gue mempermasalahkan status gue yang hmmmm... well... single. I think, one is better than two kok *ini kalimat ngeles buat para jomblowan dan jomblowati. hahaha... Tapi iya loh, daripada punya pacar tapi tersakiti. *tetep sih lebih naas sendiri dan tersakiti. hah jleb nancep! hahaha, oke oke gue gak mau curcol di sini :p

jadi gini, udah hampir sebulan gue di mutasi dari HRD dan bergabung di tim Mata Najwa. Ada 11 orang termasuk host nya: Najwa Shihab. Gue seneng karena tim itu didominasi oleh anak muda. woohoo! ini berarti gue gak perlu dengerin curhatan ibu-ibu HRD tentang kehidupan rumah tangga mereka (including: their sex life, hihihi)

Well, suatu hari kami yang muda-muda makan di Cafe kantor. Ngobrol ngalor ngidul and finally we talked about love life. Semangat dong gue menceritakan kisah-kisah cinta gue yang keseringan hanya berakhir nyaris jadian and then lost! Muahahahaha...

Satu-satu mulai bercerita dan terkuaklah informasi baru diantara kami: Shahnaz tim riset Mata Najwa ternyata sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya selama 6 tahun. Gonjrang gonjreeeng! Echa, anak magang, sudah menjalin kisah kasih asmara dengan pacarnya selama 3 tahun. Mbak Nobi, tim riset, pacaran udah satu tahun. Resa, tim riset, sudah 4 tahun pacaran. Mas Pandu, staff Produksi, udah punya pacar juga (entah udah berapa lama, tapi kami menyimpulkan dia akan segera menikah. hahahah peace mas). Laura yang menjalin LDR selama 6 tahun, kalo gak salah. Dan terakhir Kak Cory, reporter, yang udah pacaran 2 tahun dan akan memberi kado Galaxy Tab ke pacaranya (enak banget jadi pacarnya!!!) sisanya ya produser kami yang udah punya anak.

Semangat yang tadinya menggebu-gebu, luntur sudaaah ketika tahu fakta-fakta itu! hahaha i better keep silent dan hanya bisa berharap dalem hati kalo mereka gak akan menanyakan "kamu udah berapa lama sama pacar, Dil?" Alih-alih berdalih kebelet pipis, gue mencoba lari dari giliran gue bercerita.

Yes, you are right! i can't run. Face this part, Dila!

"Dila, kamu punya pacar kan?" those words finally came out. Hahaha... Gue jawab pertanyaan itu dengan senyuman termanis, "Jomblo is cool, sodara-sodara" dan mereka semua tertawa sambil menyimpulkan suatu hal yang sebenernya sama sekali nggak perlu disimpulkan: Gue merupakan satu-satunya orang yang jomblo di tim kami.

Beberapa hari kemudian, Kami lagi-lagi membicarakan tentang pacar masing-masing, eh pacar MEREKA masing-masing deng. Biar tetep kelihatan cool dan asik, gue sok berkomentar "wah baik ya pacar kamu" atau "romantis banget deh" atau "roman-romannya udah mau nikah nih". Gue fikir dengan gue mengomentari cerita mereka, masalah pasif gue dalam bercerita tentang love life akan selesai. Ternyata tidak!!! Tiba-tiba dari balik komputer, Mas Pandu ngomong "apa sih Dil, cari pacar aja sana" lengkap dengan logat jawanya. Sontak satu ruangan ketawa. *tolong kuatkan hati Aim ya Owoh! menatap nanar ke langit sambil menengadah.

Malam semakin larut, krik krik krik..

di ruangan hanya tersisa gue, Echa, Mas Pandu, dan Resa. Sambil asik meriset, kami menonton Kim Kardashian wedding party. Tiba-tiba Resa yang duduk di sebelah gue berkata, "lo beneran gak punya pacar ya, Dil? Masa sih?" ekspresi gue yang tadinya senyum-senyum sendiri gara-gara pernikahan romantisnya Kim berubah total jadi muka datar. Lagi-lagi untuk ke sekian kalinya gue menjawab dengan cool dan kalem "loh emang semua orang harus pacaran ya?"

Well guys, sometimes i'm getting sick of those question: "kok lo bisa jomblo sih?" atau "kenapa single sih?" dll. Tapi gak usah dibawa serius lah yaaa... Gue anggap reaksi keterkejutan mereka atas status single yang gue emban merupakan bentuk pengakuan secara nggak langsung kalo gue terlalu keren untuk menjomblo. hahahahaha, i know i'm cool. hahahahaha :p

Nggak perlu double buat jadi cool. Jomblo is cool kok! *ngeles. hahahaha... Dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalaaah... hmmm kasih tau gak yaaa? :p

thank God i found them (Part 2)

jadi siapa aja sih mereka? ;)
NL 2007:

1. Alvin: Ini partner berantem gue. Tapi kalo lagi akur, kami bisa sampai pinjem-pinjeman baju. Ralat. Gue doang sih yang sering pinjem kaos Girodanonya. (Dia selalu bangga dengan merk itu, how norak he is!) Dia hebat dalam menulis. Gue sangat berharap kelak dia jadi penulis novel dan script writer untuk sebuah film.

2. Dece: Dia orang asli Depok pertama yang berhasil menjadi teman dekat gue. Serahasia-rahasia-nya cerita, gue akan tetep menceritakan hal tersebut ke dia. Dia biasa dipanggil Oma, karena umurnya lebih cocok masuk angkatan 1945 daripada 2007. hahaha, but i love you oma. Dia orang yang sabar sabar dan sabar! She knows me so well :*

3. Rikong: orang ini adalah pencetus sekaligus yang mempopulerkan panggilan "dede". errrr! alesannya waktu itu: " Dil, lo kan paling kecil di antara kita-kita. Cocoknya dipanggil DEDE, kita panggil kamu DEDE aja yah?" Rikong hebat. Dia wakil ketua LITAR UI, Abnon 2 Jak-Ut, Finalis Abnon Jakarta, dan baru-baru ini menjadi finalis Putri Indonesia 2011. Kapan badan aku sekurus kamuuuu Rikoooong!!!

4. Rizal: Abang paling ganteng se-Jakarta Selatan. hahaha.. Dia sangat loyal. Gue akan sangat nempel sama dia di akhir/awal bulan, masa-masa gajian. hahaha.. gak nanggung-nanggung kalo udah nraktir! Gue rasa kalo ada pemilihan Abang paling ter-gak-nanggung-nanggung menraktir orang, dia lah pemenangnya. sukses dietnya ya beybiii.

5. Duti: si Babi yang kerjaannya tidur mulu, pecinta pria dan gak akan segan-segan untuk memangsa lawan jenisnya kapanpun dimanapun dan bagaimanapun caranya. Watch Out boys! Tapi diam-diam dia dewasa sekaliiiii. jago masak. dan diam-diam juga menyimpan rasa galau yang amat teramat sangat akut. hahahaha oh HDM oh HDM :p

6. Tetek: Nama aslinya Getfy, tapi karena pantun mujarabnya "ada udang di balik batu, ada daging di balik baju, teteee deeeh" jadilah kami memanggilnya Tetek! sangat antagonis. memiliki tenaga yang superrr! maklum anak MB UI, latihannya pooolll! oh Tetek, i miss our 'nyinyir' conversation in the silent of the night.

7. Septian: ini cowo paling ter-gak-inisiatif yang pernah gue temui. tapi bagusnya, dia selalu ingin memperbaiki kualitas dirinya sendiri. Dia berhasil berubah dari pribadi yang pendiam kaku tertutup menjadi pribadi yang metroseksual gigih bekerja dan hobi flirting. sukses Sepsyeeeen!

8. Ajeng: nah kalo yang ini cukup satu kata, Binal. hahaha... Ajeng ini sayang sekali loh sama Sepsyen. Sayangnya tuh beda. hemmmm... kasih tau gak yaaa :p

9. Winda: damn you! i blame you for everything i feel about love. But love is not always happy ending, you know that. And never ever try to bring me back to all those memories. udah gak ngefek juga sih. hehehe i love you, Nda. cepet nikah sama Radif. i wish you get all the best. And thank you for Aung.

10. Laras: partner nanyi akoooh! we are DiLaras. the best duo female artist ever. mari ber-JUANG dalam mendapatkan Juang kembali ke dekapan mu, Nak, hohoho... we love Tao MIng Tse and Adit (Eiffel I'm in Love) karakternya di film loh ya bukan orangnya. Dia ini sangat hobi shopping. Bisa dilihat di dompetnya, dia mengoleksi hampir segala macam kartu member yang ada di mall-mall.

*to be continued... i still have 10 friends to describe. banyak yah PR nya -_-

thank God i found them (Part 1)

Kata orang, masa SMA adalah masa paling indah dimana kita selalu ingin terus mengulang tiap kejadian yang sudah kita alami. But sorry to say, i don't agree with you guys. buat gue, seindah indahnya masa adalah ketika gue kuliah.

Mmmh mungkin karena waktu SMA gue pernah dibully sama temen-temen sendiri.(well, kata "dibully" kayaknya terlalu kasar untuk mendeskripsikan perlakuan temen-temen gue saat itu)

Sebenernya gue males buat ngungkit yang udah-udah. Toh kejadiannya juga udah lama. actually i do forgive them, but i can't totally forget it. Intinya aja yah, mereka pernah sangat mengecewakan gue. I know exactly that everyone has two faces. Tapi kalo temen-temen gue ini kayaknya punya lebih dari 10 muka.

The perfectly words of telling how I felt: You have disappointed me, guys.
Dan di sanalah gue mulai gak percaya sama yang namanya sahabat-sahabat-an-badecuih-huekhuek-kampreto. Kadang sahabat adalah musuh terbesar kita. And yes, they are the truly enemy. Blah, having a "gank-genk-gonk-or whatever they call it" is not cool at all.

Sampai akhirnya gue masuk kuliah dan memiliki banyak teman baru.

Bahkan mereka lebih dari sekedar teman, tapi mereka juga bukan sahabat gue. Seperti yang udah gue bilang, Sahabat = Musuh sesungguhnya. Jadi gue gak akan sebut mereka sahabat. Because they are my family.
They are my NL 2007.
and thanks God i found them :)

*nb: hubungan gue dengan mantan teman-teman segenk gue itu baik-baik aja, nggak ada jotos-jotosaan, adu bacot, perang dingin, dan sejenisnya. Gue cuma mulai menjaga jarak. And up to now, i act like i was never disappointed.

Senin, 10 Oktober 2011

anak gawul Jekardaaah

Sangat terekam jelas diingatan gue ketika jaman SMP, masa dimana gue merasa “wow, ternyata aku wanita sejati”. Bukan, bukan karena sebelumnya gue merasa bingung dengan identitas gue wanita atau pria. Tapi dikarenakan masa puberitas yang saat itu baru saja gue alami.

Masa puberitas yang hanya dialami oleh seorang gadis seperti, perubahan dalam ukuran dada, timbulnya jerawat, menstruasi, dan perkembangan psikis yang membuat kita berlagak sedikit centil. Di Indonesia, gadis-gadis yang baru saja mengalami hal-hal itu disebut Anak Baru Gede, kata gaulnya sih ABG. Dalam masa itu pula, untuk pertama kalinya gue dipanggil “Mbak..” oleh seorang mbak-mbak tulen. Sungguh mengesalkan. Gimana nggak kesel, muka kiyut gue ini masih sangat terlalu cocok untuk mendapat julukan “Dik”.

Sampai saat ini gue masih heran kenapa gue dipanggil “Mbak” ? apakah memang muka kiyut gue ini mengalami ketuaan dini sehingga para mbak-mbak tulen itu memandang gue sama dengan mereka? Padahal gue pribadi baru mengenal salon setelah kelas 3 SMP dan itu pun hanya untuk sekedar potong rambut. Sebelumnya nyokap lah hair stylish sejati gue. Hal ini tentu saja sangat terlihat jomplang dengan kehidupan para ABG yang hidup pada masa kini. ABG sekarang jauh lebih modis, lebih gadget, dan tentunya lebih gawul dari kehidupan ABG gue jaman dulu. Bukan hal aneh lagi ketika kita hang out dengan teman kampus atau kantor, lalu kita bertemu ABG-ABG yang sedang merokok, makan-minum, petenteng BlackBerry (yang belakangan menjadi barang sejuta umat) oh percayalah, pemandangan tersebut sangat lazim. Dan menurut gue, ABG-ABG yang seperti itulah yang layak dipanggil “Mbak”. Karena memang dari outlooknya saja nggak beda jauh sama mbak-mbak yang suka dandan dan hang out.

ABG masa kini seolah-olah disulap menjadi dewasa sebelum waktunya. Bisa kita lihat dari hobi mereka yang lebih menyukai kegiatan hang out bersama teman dibanding kumpul di rumah bersama keluarga. Hal ini bisa terlihat juga dari banyaknya minimarket yang tersebar di penjuru Jakarta yang dijadikan tempat nongkrong para ABG (yang akhir-akhir ini lebih dikenal dengan sebutan Remaja Labil, disingkat ABABIL). Agak aneh memang mereka, kok ya nongkrong berjam-jam di minimarket. Emang sih namanya bukan minimarket tapi Circle K, Seven Eleven, dll. Tapi toh tetep aja itu jenisnya minimarket yang nggak beda jauh sama Indomaret, Alfamart, dll. Apakah karena keanehan itu yang membuat mereka disebut labil? Okay, forget it.

Di samping itu, bisa kita lihat juga dandanan para Ababilers, mereka sangat niat sekali untuk sekedar nongkrong di minimarket. Bukankah mereka harusnya belajar di rumah, mengulang pelajaran yang diberikan di sekolah, berkumpul bersama keluarga untuk makan malam, bukan malah belajar dandan dan menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong bersama teman (yang gue yakini topik obrolan mereka nggak jauh-jauh dari cinta-cinta-an).

Nah, kalo udah begitu, siapa yang harus disalahkan? Orang tua mereka kah yang terlalu memberikan anaknya kebebasan waktu untuk hang out dan dengan mudah memberikan suntikan dana untuk modal dandan dan hang out anaknya tersebut? Atau kesalahan guru di sekolahnya yang gagal memberikan bimbingan konseling kepada anak didiknya? Atau memang tidak ada yang salah. Hal ini terjadi memang dikarenakan perkembangan jaman saja lah yang mengalami kemajuan pesat sehingga mereka tidak ingin dibilang ketinggalan jaman. Ya alasan tersebut lebih terdengar bijak dan masuk akal.

Perkembangan jaman yang menuntut mereka untuk hidup lebih konsumtif. Jaman gue ABG, punya Handphone yang kayak ulekan aja udah sujud sukur. Nah sekarang itu masanya “PIN BB lo berapa?” bukan “nomer HP lo berapa?”. Apalagi banyak anak ABG yang sudah bisa mencari duit sendiri dari hasil jerih payahnya (baca: jadi artis sinetron). Tuntutan pekerjaan mereka lah yang akhirnya membuat mereka membeli gadget-gadegt terbaru karena bingung mau buang duit kemana lagi dan rajin ke salon untuk masker emas, meni pedi,dan hang out untuk refreshing setelah ngejar setoran (baca: sinetron stripping).

Tapi gue yakin kok nggak semua dari mereka benar-benar meninggalkan urusan sekolahnya. Pasti ada juga beberapa dari mereka yang nongkrong karena kepentingan tugas kelompok, contohnya: adik gue dan teman-temannya (adik sendiri memang akan selalu dibanggakan. Hehehe…).

Jadi intinya, mereka begitu memang karena tuntutan jaman. Selama kegiatan yang mereka lakukan masih dalam batas normal dan nggak mengganggu nilai pelajaran di sekolah, gue rasa hal itu fine-fine aja bukan? Kecuali kalo yang kasus doyan dandan. Gue rasa tekstur kulit mereka masih nggak bagus buat didempulin dan dipoles-poles make up. Karena berdasarkan pengalaman pribadi gue dulu yang hobi memoles muka dengan dempul khusus orang dewasa, alhasil muka gue jerawatan.

Saran gue buat para Ababilers, jangan tebel-tebel bangetlah yaaa kalo dempulan, sewajarnya dan disesuaikan dengan umur saja 

Jekardah, Macet, dan Foke

Apa sih yang terlintas di benak lo ketika mendengar kalimat “jam pulang kerja” ? Jemput pacar? Buka puasa? Atau “ini dia waktunya gue nyopet” ? Well, tapi gue rasa hampir semua orang sependapat kalo jam pulang kerja adalah jam dimana Jakarta berubah menjadi lautan kendaraan. Ya, semua jenis kendaraan yang lo tahu atau bahkan yang lo nggak tahu numplek, ngumpul, merayap dan mandek di jalan. Tentunya sebagai orang Jakarta, kita tahu dong kalo fenomena yang begitu namanya apa? Pun bagi yang bukan orang Jakarta, gue rasa juga tahu fenomena seperti itu disebut apa? Iya, MACET!

Di Ibu Kota Indonesia alias Jakarta, masalah kemacetan ini bukanlah sesuatu yang “wow, magic! Luar biasa” lagi. Everybody knows it so much damn well termasuk si Adam Levine vokalis Maroon 5 yang nulis di account Twitternya “Traffic in Jakarta is the worst, right?” ketika mereka konser di sini. Sungguh memalukan. Bahkan akibat terlalu seringnya kita bergaul dengan si macet, ucapan-ucapan seperti “biasalah, Bray, Jakarta kapan nggak macetnya sih” sering terdengar di kalangan masyarakat, anak muda pada khususnya. Keeksisan si macet bisa kita buktikan pada saat jam-jam pulang kerja sekitar jam 4 sore ke bawah.

Hampir semua orang sangat terlalu malas untuk keluar dan berkemudi saat jam pulang kerja. Coba bayangkan, dari Jakarta ke Depok yang normalnya bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam, ini malah menjadi 3 jam waktu tempuh di saat jam-jam pulang kerja. Oke teman-teman, mari kita mengheningkan cipta kalo udah begitu. Mau foto-foto di dalem mobil, busway, metromini, atau kalo lo niatan dikit foto-foto di tengah jalan juga udah keabisan gaya. Mau nelpon pacar tapi nggak punya pacar *curcol dikit boleh dong ah. hehehe* dan ujung dari semua ke-mati-gaya-an saat macet adalah ngetwit! Nggak percaya? Silahkan cek timeline twitter. Isinya senada. Semua pada ngedumel macet. Dan biasanya sih, biasanya loh ya, ujung-ujungnya kalo udah emosi jadi pada nyalahin Foke. Ehem, iya Foke si Fauzi Bowo, gubernur Jakarta.

Menurut mereka yang gue baca via twitter, Foke itu nggak becus ngurus Jakarta. Foke cuma bisa bikin mall dan bukan bikin taman kota dan hal inilah yang semakin memperparah kemacetan di Jakarta. Ditambah lagi kalo musim hujan, peresapan air di Jakarta jadi sangat sedikit karena banyak bangunan dan sedikit hutan kotanya. Hemm betul banget… Setuju gan! Bagus sekali ketika anak muda calon penerus bangsa bisa berfikir mengenai nasib kota seperti itu.

Tapi gini… Pernah nggak sih kepikiran, kenapa mall di Jakarta yang notabene udah banyak malah diperbanyak lagi? Sadar nggak sih kalo selama ini kehidupan kita yang konsumtif sudah membuat kita ketergantungan sama mall? Gue nggak menyalahkan hal itu. Karena ketika gue menulis ini pun gue sedang berada di sebuah cafe yang terletak di dalam mall. It’s okay, Bray. Tapi mbok yaaa, jangan sepenuhnya total menyalahkan Foke dengan berkata, “Foke nggak becus ngurus Jakarta! Bikin mall melulu bikin macet nggak penting!” loh kan situ juga yang menikmati mall itu.

Jadi kalo macet yaa jangan salahin orang lain apalagi nyalahin mall nya.

Nah, sebagai calon penerus bangsa yang baik, alangkah indahnya kalo kita mengkritik sesuatu itu dengan cara yang baik dan nggak pake urat (ingat! Urat itu cuma milik bakso). So guys, jangan hanya menyalahkan Foke atas ketidakapikannya dalam menata kota. Tapi coba berfikir juga gimana cara mengatasi kemacetan itu. Dan jangan pernah berfikir “ah itu kan masalah gubernur Jakarta! Pikir aja sendiri! Suruh siapa mau-mau-an jadi gubernur!” hemm… wassalam deh buat orang yang cara pikirnya masih begitu.

Selamat bermacet-macet ria dan salam gawul :p

Minggu, 09 Oktober 2011

this is one of my notes on facebook

Iseng nih bikin notes. Jadi ada beberapa kasus kecil yang menarik (menurut gw) dan dengan sotoy bin iseng gw komentarin.. Tapi ini menurut pandangan gw ya. Hehehe.. Klo ada cerita yang mirip2 itu hanya kebetulan, no offense yey :

Beberapa minggu lalu gw baca status temen gw, dia bilang;
'From hero to zero'
dan hey, orang yg udah ngorbanin kepentingan pribadinya demi kepentingan orang lain itu hero, bukan zero! And yes, you are a hero!

Kasus lain dari seorang teman. Pacarnya bilang;
'kamu pasif',
hemmm.. Menurut gw, laen kali coba bilang ke pacar lo;
'karna itu aku milih kamu jadi pacar aku, karna aku yakin kamu bisa bikin aku jadi agresif'
Dan pacarnya juga pernah bilang;
'kamu pendiem banget sih'
coba deh kapan tau klo dia ngomong gitu lagi lo jawab;
'aku speechless tiap bareng kamu, what more can i say, dear?'
Dan klimaksnya, si pacarnya pernah bilang;
'menurut kamu kesalahan kamu apa? Pikirin aja sendiri'
Temen gw bingung banget jawab pertanyaan pacarnya, next time klo dia ngelemparin pertanyaan kayak gitu lo jawab gini coba;
'yah maka dari itu aku butuh kamu yang buat ngingetin kesalahan2 aku, mikirin berdua lebih baik kan daripada sendiri?'
gombalin DIKIT teman, hampir setiap individu itu suka digombalin.

Gw juga pernah baca status temen lama gw yang isinya kira2 begini (lupa2 inget);
'gw bahagia kok ngeliat orang yang gw sayang nemuin belahan jiwanya dan bahagia sama orang lain'
Dan ketika gw baca gw bergumam;
'idih badecuih'
masa iya bahagia? Jelas2 orang yang lo sayang seneng2nya sama orang lain, jelas2 orang yang lo sayang milih orang lain buat jadi pacarnya dan bukan lo, jelas2 cinta lo gak terbalas, masih bahagia? gak usah dibawa drama lah. Kecuali klo lo bahagia karna berarti lo masih punya kesempatan deket sama orang lain. Bagus itu, jadi gak jatoh2 banget.

Ada lagi, gw denger selentingan orang yang lagi curcol (kayaknya), dia bilang;
'just loving without hope being loved'
ah gak mungkin gak ngarep! Ngarep itu pasti ada even sedikit. Gak usah di puitis2in.

Dan barusan gw dapet cerita dari seorang teman gw tentang temennya.

Jadi begini, si cewe nemuin cowonya selingkuh tapi nih cowo belom tau si cewe udah tau belangnya, besoknya nih cewe mutusin cowonya, si cowo gak terima dan bilang;
'kamu gak bisa mutusin aku gitu aja dong. Itu namanya keputusan sepihak'
harusnya nih HARUSNYA tuh cewe bilang;
'menurut lo? lo selingkuh atas keputusan kita berdua?'
tapi sayang nih cewe cuma bilang;
'kamu selingkuhin aku YANG!'
Dan yeeeeh zzz! Jawaban tuh orang 'bagus' banget masih pake 'yang'.

*sekali lagi nih iseng2an gw doang nih ya :D it's more comforting just to know that you are sharing similar thoughts and ideas, without discussing them. Jadi no offense yee! Hehehe

Indonesie (door: Edit, Anna, Dila, Ajeng, Getfy)

indonesie...
een land met vele mooie eilanden
drie en dertig...
het aantal provincies van ons rijk land
vriendelijk...
dat is de eigenschap van mensen hier
exotisch...
dat zeggen buitenlanders tegen ons
sumatra, papua, celebes
bali, borneo, lombok, java
vele culturen hebben we
en we zijn zo erg trots erop
indonesie...
veel bergen...
krakatau, bromo, m'rapi, enz
veel stranden...
anyer, kute, ancol, pangandaran
veel etnischen...
batak, sunda, minang, en betawi
gerechten...
de smaken zijn zoet pittig zuur en zout
somay, rendang, batagor
sate, soto, en gado-gado
we eten samen met vrienden
natuurlijk lachen we en wat praten
bidden we eerst...
dank U, de Heer...
tsunami...
de grootste natuurramp in deze eeuw
veel slachtoffers...
indonesische mensen worden triest
dan hebben we hun geholpen
om hun lasten te verminderen
ja, bhineka tunggal ika
dat is het motto van indonesie
ik houd van jou...
mijn liefste land...
indonesie...
indonesie...

no title

Aku sampai harus berdiri untuk memberimu sebuah tepuk tangan. Harus kuakui, itu permainan terbaikmu! Hahaha senang, senang rasanya aku bisa melihat wajah tampanmu tertunduk lesu. Lebih senang lagi karna aku lah yg membuat wajah itu menunduk.

Kenapa?

Kamu kaget aku bisa berkata demikian?

Ayo kita ulangi adegan kita dari awal. Dari mulai kamu mengajakku ngedate, antar jemput ke kosan ku, sampai yg paling akhir, ya adegan di pagi hr yg paling kusuka, when you said;

'i love you, would you be my girl?'

ditambah lg kamu memberi bunga mawar yg katamu segar! (Segar apanya? Layu begitu). Aku hanya br tersenyum kamu sudah heboh,

'ya, aku di sini drtd subuh sengaja agar bisa melihat kamu bangun tidur. Wajah, mmh.. Kecantikan alami wanita' (menurutmu aku peduli?)

aku kembali senyum, seolah2 aku senang mendengarnya. Dan di senyumanku yg ke 2 kamu malah makin berlebih, bertekuk lutuk dihadapanku. (kesalahan fatal! Aku benci pria romantis). Dan kuberikan senyuman ketigaku, lalu aku jawab;

'Aku juga cinta kamu' dan senyum mu jd makin lebar mirip seperti Joker! Aku lanjutkan, 'tp itu dulu, skrg tidak lg'.

kamu berdiri dan nampak kebingungan,

'kamu pergi sajalah. Aku belum.. Tidak butuh kamu saat ini' kataku.

Lalu kamu balas;
'tp knp selama ini kamu seolah2 memberiku harapan?'

dan ini jawaban favoritku,
'itu rasa terimakasih ku buat kamu atas smua harapan2 kosong yg sudah kamu berikan untukku dulu'

seperti adegan2 di sinetron. Aku meninggalkan mu di dpn gerbang kosan ku. Aku intip kamu dr balik jendela, kamu berjalan tertunduk! Hahaha aku puas sayang!

ketika mbek jatuh cinta ;)

aku baru mengenalnya
semalam.. Rasanya omong kosong kalau aku bilang dia sudah berhasil membuatku sangat amat jatuh cinta sekali padanya. Kalau ada kata yg dapat menandingi rasa "amat sangat jatuh cinta sekali" ku ini, pasti sudah ku pakai.. Yg pasti perasaanku itu lebih dr sekedar tergila-gila atau apalah kaum kalian menyebutnya.

Aku ingin berkisah tentangnya. Tentang kedatangannya malam itu di masjid, ehmm entahlah apa nama masjid itu! Aku kan buta huruf jd aku tidak bisa membaca tulisan (yg kuduga nama masjid itu) di plang yang menggantung di pintu masuk (pintu masuk bukan ya? Yg jelas orang2 mondar mandir melalui pintu tersebut).

Dia datang dengan cara berjalannya yang sangat anggun, menurut kaum kami tentunya! ya tentu saja tidak seperti kaum betina kalian yg berjalan lenggak lenggok lalu dagunya diangkat tinggi sekali. Sungguh congkak.

Ketika aku melihat kedatangan dia, aku berdoa semoga orang-orang menempatkannya tepat di sebelahku. Ah aku sungguh terbius akan kemolekannya. Bahkan aku tidak peduli dengan anak-anak yg memukul punggungku dengan ranting. Rasanya semua sistem ditubuhku terpusat oleh makhluk yg baru saja melewatiku. Daaannn.. Yeaahh! Doaku berhasil. Mereka mengikatnya tepat di sebelahku! Dan otomatis anak-anak yg mengerjaiku td, langsung mengerubungi dia sang pujaan hatiku! (sudah kubilang belum aku benci anak-anak kecil nan liar itu? Hah! Mereka terus-terusan saja memberiku makanan walaupun aku sudah kenyang! Dan kalau aku tidak mau, mereka memukulku dengan ranting, bahkan mereka tidak segan-segan untuk menendang pantatku. Liar sekali anak-anak di kaum kalian!)

lalu datanglah segerombolan betina kaum kalian. Mereka tua dan bertubuh gempal penuh lemak. Mereka teriak-teriak seperti marah dan gusar terhadap anak-anak itu, (ya tentu saja dalam bahasa yg aku tidak mengerti, tp menurutku para betina itu baik karena sudah meyelamatkanku dan teman-temanku dari keliaran anak-anak kecil tersebut, dan ajaibnya para betina itu berhasil menggiring anak-anak kembali ke kandangnya). Hemm dan ketika suasana mulai heninglah semua kisah ini dimulai.

Kulihat betina di sebelahku, dia mengembik (tanda keletihan) namun tetap tersenyum dan membalas tatapanku. Aku mengelus-ngelusnya (ini adalah cara kaum kami untuk memulai pendekatan) dia pun tidak menolak ketika aku mengelusnya (di kaum kami hal ini berarti cinta diterima). Yah, seperti para jantan dewasa lainnya, aku mulai menaiki tubuhnya. Oh indahnya.. Disaksikan oleh cahaya-cahaya lampu yg cukup terang dan tentunya suara takbiran (aku paham istilah takbiran karena suara ini adalah suara awal datangnya kiamat untuk kaum kami). Kulihat beberapa temanku juga melakukan hal yg sama (apa ya namanya kalau dalam bahasa kaum kalian? Kawin? Ya seperti itulah). Betinaku mengembik tanda kepuasan! Lalu kami tertidur saling berdekapan.

Keesokan paginya, takbir semakin mejadi-jadi. Ke-was-was-an mulai terlihat di wajah teman-temanku. Tapi tidak di wajah betinaku. Kaum kalian berdatangan satu persatu dan semuanya memakai kostum putih. Mereka seperti melakukan ritual agama (aku tidak tau apa nama ritual itu, aku hanya tau istilah berdoa, tp yg pasti ku tahu, ritual itu ditujukan untuk kematian kaum kami)

aku lagi-lagi menaiki tubuh betinaku ini ungkapan kasih sayang kalau di kaum kami, apalagi kami tahu bahwa hari itu adalah hari kematian kami. Dan hey manusia, apakah kamu tahu bagaimana rasanya ketika tahu bahwa hari itu adalah hari kematian kita. Dan tahukah kamu bagaimana takutnya kami membayangkan betapa sakitnya mati dengan cara yg kami sudah ketahui sebelumnya? Aah kalau saja kami bisa memilih ingin dilahirkan seperti apa, kami tidak akan ingin jd kami yg sekarang! Tp kini aku tahu knp Tuhan menicptakan aku seperti ini? Karena kalau tidak, aku tidak akan bertemu betinaku dan aku akan menjadi liar, jahat, dan rakus seperti kaum kalian yg tega-teganya berpesta pora dgn menu hidangan utama daging kami).

Ritual itu sudah berakhir, sebagian dari mereka kembali ke kandang masing-masing tp sebagian lg menyiapkan benda yg sangat tajam dan tempat kami untuk dipenggal. Aahhh! Lagi-lagi tahukah kamu bagaimana rasanya menanti giliran untuk mati? Dan sebelumnya kamu harus melihat teman-teman mu mati disembelih terlebih dahulu! Dan yg lebih menyiksaku adalah.. Melihat kematian dia, sang betina yg aku cintai. Ya, mereka menarik betinaku dgn kasar dan tanpa berperasaan! Aku mengembik (tanda kemarahan), dan dia mengembik (mengucapkan "tenang sayang.. Kita akan bertemu lg di alam baka yg kekal. Di dalam surga yg indah. Tutup matamu ketika mereka menyembelihku ya). Aku menutup mataku erat. Kudengar suaranya mengembik seperti meronta-ronta. Embikan itu semakin keras kudengar. Kali ini tanda kesakitan. Embikan selanjutnya mengucapkan "Allahuakbar" dan hening.. Aku tak mendengar suaranya lg. Aku membuka mataku dan melihat tubuhnya dengan kepala hampir putus.

Tuhan, knp tidak aku saja yg mati terlebih dahulu? Sakitnya disembelih tidak sebanding dgn sakitnya melihat makhluk yg kita cintai mati dalam kesakitan. Aku pasrah. Aku tidak meronta ketika ditarik. Aku masih bersyukur karena akan mati di atas banjiran darah betinaku. Terlebih lagi aku akan bertemu dengannya di dunia lain dalam hitungan detik saja. Terimakasih Tuhan telah mengirimnya untukku.. Dan hey para manusia, selamat menikmati dagingku, teman-temanku, dan daging betinaku.. Berdoalah sebelum makan sehingga kami tidak keberatan di alam sana melihat daging kami dimakan. Terimakasih bagi yg sudah memilih kami sbg hewan kurbannya karena berarti mereka sudah mengirim kami ke surga :)

*jadi apa pesan dr cerita ini hayooo? Hahaha.. #abaikan btw, selamat idul adha yaaa cema-cemaaan.. :)

je bent zo..

Je bent zo
minder
concreet
dan ik

natuurlijk
niet zichtbaar of
onaantastbaar
maar

zo voelbaar
in m'n hart

ik zou je
even willen zien

om je
te groeten


* ini tugas puisinya peter