What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Selasa, 01 November 2011

:) (part 2)

Aku lupa tepatnya kapan hari dimana kami saling bertemu setelah hampir sebulan tidak bertemu. Yang aku ingat saat itu hanya satu hal yaitu rasa gugup. Di pagi harinya, kami masih belum memutuskan ingin pergi kemana. Aku memintanya untuk mencari tempat yang "Back To Nature". Aku tidak suka Mall. Aku tidak terlalu suka dengan kafe-kafe di tengah kota. Aku ingin ke tempat-tempat makan yang "Back To Nature". Biasanya tempat-tempat seperti itu ada di Puncak. Dan ya, aku ingin ke Puncak. Aku tau Puncak pasti macet sekali. Tapi semakin lama di jalan, semakin lama pula kami akan bertemu. Membayangkan kami akan ngobrol sangat lama di dalam mobil. Ah itu seru sekali :)

But you can't always get what you want, right? Dia tentu saja tidak mau menyetir ke Puncak di saat-saat long weekend seperti ini. Aku paham itu. Apalagi malam sebelumnya dia baru saja tiba di Jakarta dari Jogja. Aku juga tidak mau memaksanya untuk mengikuti keinginanku. Aku juga tidak mau menyiksa orang yang sudah merelakan waktu tenaga dan biaya untuk datang jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk menemuiku :)

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Bogor. Selain di sana banyak tempat makan yang menyuguhkan suasana "Back To Nature" jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Jakarta. Pilihan kami jatuh ke tempat makan Gumati. Itu pun kami googling dulu untuk mengetahui kondisi cafe nya. Melalui gambar-gambar yang ada di Google, tempat itu cukup recommended untuk sekedar makan sambil refreshing. Pemandangan gunung terlihat jelas dari Gumati Cafe, berdasarkan foto yang ada di Google.

"Oke, kasih gue alamat lengkap lo ya."
"Abis solat Jumat, gue jemput"

Aku gugup.

Sialnya pada saat itu sedang ada perbaikan jalan di depan rumahku, sehingga tidak ada kendaraan yang bisa melewati daerah rumahku. Aku memintanya untuk bertemu di Gramedia Matraman. Karena kebetulan aku juga ingin membeli buku.

Well singkat cerita, bertemulah kami di Gramedia.

Di dalam mobil aku kembali gugup. Semua bahan obrolan yang sudah aku siapkan dari rumah tiba-tiba menghilang. Singkat kata, aku mati gaya. Dia melihatku sebentar lalu melihat lagi ke arah jalan.

"Apa kabar?" katanya (dia benar-benar kaku. Basa-basi yang tidak apik"

Aku kembali memutar otak ku agar kami tidak terjebak dalam kondisi diam-diam-an. Dan yeah berhasil, suasana makin mencair dan kami saling membicarakan semua hal, penting dan tidak penting. Kami tertawa. Dia bernyanyi. Aku ber-bbm-an dengan teman-temanku, karena mereka semua mengerjaiku dengan terus-terusan mem "PING!!!" bb ku. Tapi yang ku perhatikan adalah, dia sama sekali tidak menggubris bb nya walaupun aku malah sibuk membalas bbm teman-temanku. Ah aku suka ketika dia membiarkan bb nya ber-kelap-kelip ria. Dan karena itu pula lah, aku jadi merasa tidak enak dan menaruh bb ku ke dalam tas.

This is our time :)

-to be continued-

2 komentar:

santo mengatakan...

saat yg paling bahagia menrut gw adalah PDKT..... nikmati perjuanganmu nak...... aheyyyy

dilaaa mengatakan...

ini udah so last year to.. cuma baru posting di blog skrg. hahaha