What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Kamis, 19 Januari 2012

"Look After You"

(Kali ini gue akan berkisah tentang sorang teman baik gue, Echi, dengan seorang teman prianya. Sedikit gue jelasin di sini, Echi dan temannya itu emang udah sering jalan bareng. Biasanya mereka pergi berdua di Sabtu malam. Gue nggak akan pake kata "Malam Minggu" karena kata itu cuma cocok dipake bagi mereka yang kencan dengan PACARNYA. Sedangkan Echi dengan cowo ini cuma sekedar teman)

Sabtu sore di 2012

- Dari kejauhan Echi udah ngelihat mobil temennya itu. Agak deg-deg-an juga sebenernya, karna kalo diinget-inget ini pertama kalinya mereka jalan lagi setelah hampir 3 minggu vakum. Dan ya, ini pertama kalinya bagi mereka jalan bareng di tahun 2012.

(Gak perlu gue deskripsiin lagi lah ya segimana rasa kangennya Echi sama si Panjul. Kalo aja ada hubungan resmi yang mengikat mereka, mungkin Echi gak akan segan-segan langsung meluk Panjul ketika dia masuk mobil dan melihat sosok Panjul yang lagi tersenyum duduk manis di balik setirnya)

"Panjuuul... potong rambut ya?" Goda Echi sambil menyolek lengan Panjul.
Panjul langsung membenarkan jambulnya yang sudah pendek, "yoooi... ganteng gak gue?" sambil melirik ke arah Echi.

Namun entah kenapa sore itu Echi seperti enggan melepas bb dari tangannya. Dia terus membalas bbm dari teman-temannya dan mengacuhkan Panjul. (Hellooow Echi, di sebelah lo lagi ada Panjul loooh! orang yang lagi lo kangenin banget! bisa buang dulu bb nya?)

"Eh jaket kulit lo beli dimana?" Panjul mencoba membuka topik obrolan. Namun entah kenapa (lagi) Echi hanya menjawab, "kasih tauuu gak yaaa" dan sama sekali tidak melihat ke arah Panjul.

"Nggak sih, cuma pertanyaan basa-basi. Biar gak diem-dieman aja", sindir Panjul.

Di tengah perjalanan menuju sebuah Mall di kawasan Jakarta Selatan, Echi mengamati wajah orang yang duduk di sebelahnya. Dilihatnya wajah itu nampak makin segar dengan gaya potongan rambutnya yang baru.

"Panjuuul... i miss you" tentu saja Echi mengucapkannya di dalam hati.

-----------------------------
Sabtu malam di 2012:
(Mall)

- Entah untuk kesekian berapa kalinya, Panjul selalu complain dengan heels yang digunakan Echi. Menurutnya, heels merusak kesehatan, terutama di bagian punggung wanita. Dan entah juga untuk kesekian ratus kalinya Echi melemparkan pembelaandiri, "suruh siapa lo tinggi bener? kan gue jadi jomplang klo jalan di sebelah lo."

Dan malam itu, Echi merasa tingkah Panjul tidak seperti malam-malam biasanya. Biasanya Panjul hanya merangkul bahu Echi ketika hendak menaiki eskalator. Tapi kali ini Panjul tidak hanya merangkul Echi. Tiba-tiba saja Panjul mengulurkan tangannya kepada Echi dan langsung disambut oleh Echi. (ecieeee aaawww, awwwww, aaaaawwwww!)

Kini mereka sudah berada di depan restoran Jepang yang terkenal dengan kelezatan sushinya. Tentu saja mereka harus waiting list. Echi melihat ada sebuah papan di depan restoran tersebut. Dengan rasa penasaran Echi menghampiri papan tersebut dan melihat-lihat tulisan yang ditempel di sana. Ternyata papan tersebut adalah papan yang berisi ucapan-ucapan dari para pelanggan untuk Hari Ulang Tahun restoran tersebut. Panjul tepat berdiri di belakang Echi. (Orang-orang yang liat mereka pasti ngiranya mereka itu pacaran. Tapi sayang sekali sodara-sodara, mereka hanya temenan. Muahahaha)

"Jul, Kita nulis juga yuk!" Ajak Echi semangat dan langsung mengambil pulpen yang sudah disediakan di papan tersebut.

"iya lo aja" Jawab Panjul malas-malasan.

"bangun cabang di Perpus UI yah!" tulis Echi di atas kertas kecil pink yang berbentuk ikan. Dia juga tidak lupa mebubuhkan namanya di atas kertas tersebut. Echi melihat Panjul, ternyata Panjul sedang memperhatikan apa yang ditulis Echi. Sambil tersenyum Echi menuliskan namanya, "dari Echi", dia terdiam sejenak. (Echi tuh lagi mikir "perlu gak gue nulis nama Panjul di sebelah nama gue?" hahaha tapi gak jadi. Dia malu)
---------------------------------------
(Mobil)

- lagi-lagi Echi kembali terdiam di dalam mobil. Dia hanya memainkan bb nya. Membuka twitter, mengecek email, membaca risetan, dan membalas bbm teman-temannya yang sedang merencanakan untuk pergi ke Jogja. Jalanan malam itu lumayan padat merayap. Panjul juga nampak kelelahan mengendarai mobilnya yang bukan matic sejak siang tadi. Tanpa diduga-duga, Panjul menaruh tangannya di jok Echi sehingga jarak wajah mereka hanya terpaut beberapa senti saja. (Gue tau banget si Echi deg-deg-an! hahaha semoga usahanya nutupin rasa salting berhasil. hehehe)

Panjul mendekatkan wajahnya di wajah Echi. Dia sepertinya geregetan dengan tingkah laku Echi yang autis dgn bb nya. Dia mencubit pipi Echi, menarik-narik kecil rambut Echi, dan mengacak-acak rambut Echi. Panjul sepertinya sadar kalau Echi gugup. Panjul seperti sengaja mendekatkan lagi wajahnya ke wajah Echi. "Komedoan ya" bisik Panjul yang akhirnya menghadiahkan sebuah tonjokan kecil di bahunya dari Echi. "Apaan sih, gak penting deh!" Jawab Echi kesal. Kalau saja ada cahaya terang saat itu, mungkin Panjul bisa melihat wajah Echi yang merah mirip kepiting rebus.
---------------------------------
(Bioskop)

- Mereka duduk di sofa panjang menunggu pintu studio dibuka. (gak usah diceritain detail juga lah ya mereka nonton apa dan jam brp. Capek gue ngetiknya breeey) Echi (lagi-lagi) menatap Panjul. Banyak pertanyaan yang muncul di benaknya ketika dia menatap wajah temannya itu.

"sebenernyaaa kita gimana sih, Jul? Ini PDKT apa bukan? Lo lagi flirting or just being nice? Kalo emang iya ini PDKT, knp lo cuek bgt di bbm? Knp jarang bgt bbm? Bahkan nelpon pun gak pernah. Cuma kalo lagi mau jalan aja baru nelpon. Sebenernyaaa lo lagi deket sama siapa sih? Sabtu malem sama siapa selain sama gue? Lo gini juga gak sih ke temen cewe lo yg lain? sebenernyaaa... gue..."

"heh! ngapain sih liatin mulu?" Panjul membuyarkan lamunan Echi.

"Hah? Nggak" Echi menutupi rasa saltingnya.

"Nggak pernah liat cowok ganteng ya?" Goda Panjul sambil tertawa.

Di dalam bioskop Echi pun tertidur. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Panjul. Tadinya Echi sempat mengira kalau Panjul akan melingkarkan tangannya di bahu Echi ketika Echi tertidur di bahunya. (Hikikikikik untung Panjul gak kurang ajar ya Chi, gak nyari kesempatan dalam kesempatan)
------------------------
(mobil)

"Jul maaf ya... daritadi gue diem terus. Gak maksud apa-apa, cuma lagi males ngomong aja" Echi menyesal. Harusnya ini menjadi moment yang menyenangkan lagi setelah lama tidak bertemu.

"it's not a big deal" Ujar Panjul datar.

Dan selama di perjalanan mereka saling berdiam diri. Entah karena saling menikmati lagu yang sedang diputar, atau sedang sama-sama menebak perasaan orang yang sedang duduk di sebelahnya.

(lagu yang sedang diputar: The Fray - look after you)

If I don't say this now I will surely break
As I'm leaving the one I want to take
Forgive the urgency but hurry up and wait
My heart has started to separate

Oh, oh, oh
Be my baby
Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
I'll look after you

There now, steady love, so few come and don't go
Will you, won't you be the one I always know?
When I'm losing my control, the city spins around
You're the only one who knows, you slow it down

Oh, oh, oh
Be my baby
Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
I'll look after you

If ever there was a doubt
My love she leans into me
This most assuredly counts
She says most assuredly

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
Be my baby
I'll look after you

It's always have and never hold
You've begun to feel like home
What's mine is yours to leave or take
What's mine is yours to make your own

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
Be my baby
Oh, oh, oh

------------------------------------------------------

(be right back, penulis mau nangis dulu. fufufu romantis T_T tapi sayang semua yang terjadi malam itu tetep gak ngerubah status mereka. Mungkin emang mereka ditakdirin buat jadi temen aja. hiks hiks hiks... *terharu* i wish nothing but the best for both of you)

Tidak ada komentar: