Kata orang, masa SMA adalah masa paling indah dimana kita selalu ingin terus mengulang tiap kejadian yang sudah kita alami. But sorry to say, i don't agree with you guys. buat gue, seindah indahnya masa adalah ketika gue kuliah.
Mmmh mungkin karena waktu SMA gue pernah dibully sama temen-temen sendiri.(well, kata "dibully" kayaknya terlalu kasar untuk mendeskripsikan perlakuan temen-temen gue saat itu)
Sebenernya gue males buat ngungkit yang udah-udah. Toh kejadiannya juga udah lama. actually i do forgive them, but i can't totally forget it. Intinya aja yah, mereka pernah sangat mengecewakan gue. I know exactly that everyone has two faces. Tapi kalo temen-temen gue ini kayaknya punya lebih dari 10 muka.
The perfectly words of telling how I felt: You have disappointed me, guys.
Dan di sanalah gue mulai gak percaya sama yang namanya sahabat-sahabat-an-badecuih-huekhuek-kampreto. Kadang sahabat adalah musuh terbesar kita. And yes, they are the truly enemy. Blah, having a "gank-genk-gonk-or whatever they call it" is not cool at all.
Sampai akhirnya gue masuk kuliah dan memiliki banyak teman baru.
Bahkan mereka lebih dari sekedar teman, tapi mereka juga bukan sahabat gue. Seperti yang udah gue bilang, Sahabat = Musuh sesungguhnya. Jadi gue gak akan sebut mereka sahabat. Because they are my family.
They are my NL 2007.
and thanks God i found them :)
*nb: hubungan gue dengan mantan teman-teman segenk gue itu baik-baik aja, nggak ada jotos-jotosaan, adu bacot, perang dingin, dan sejenisnya. Gue cuma mulai menjaga jarak. And up to now, i act like i was never disappointed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar