What's done in the DARK will surely come to the LIGHT :)

Selasa, 16 Juni 2009

dejavu

ku buka lembar demi lembar buku itu perlahan-lahan, terdengar suara khas kertas yang sedang dibolak-balik, hmmm... aku sedang membaca buku Seira & Abel's Secret. menurutku bukunya menarik, penuh imajinasi. ketika aku sedang membuka lembaran berikutnya, suara yang keluar bukan lagi suara kertas yang sedang kubalik, tapi suara petir! nyaring, sampai aku tersentak. suara kertas itu teredam oleh suara si petir. aku menutup bukuku, menyimpannya di bawah bantalku, dan ku alihkan pandanganku ke jam dinding yang tepat bertengger di depanku. "jam setengah 12 malam dan aku masih belum juga bisa tidur" gumamku saat itu. ku lihat hp 6100 ku dan ku putar playlistnya. dan lagi-lagi suara petir nyaring berteriak di luar sana, suara lagu yang sedang berputar pun jadi tak jelas terdengar. ketika suara petir menghilang aku melihat lagi 6100 ku dan dilayarnya jelas tertera "lucky-feat colbie caillat-03.10" mmmh... lagi lagi lagu itu yang terpasang. tadinya aku ingin mengganti dengan lagu yang lain, tapi yasudahlah, nanti juga ganti sendiri, pikirku ketika itu. lalu, dari arah luar kamarku mulai terdengar suara rintik-rintik hujan. suara itu kian lama kian membesar dan sekarang yang terdengar bukan lagi suara rintik-rintik, tapi suara tumpahan air yang jatuh dari langit. yaa... di luar sana hujan deras. aroma khas tanah basah pun mencuat dan masuk ke dalam kamarku. "mmmmhhh...." aku menikmati aromanya. sangat menikmati. aku rasa suasana seperti ini akan menjadi lebih nikmat kalau aku membaca kembali bukuku tadi.
ku ambil buku itu dari bawah bantalku, ku rebahkan tubuhku di atas kasurku yang mulai dingin, dan ku tarik selimut tebalku hingga mencapai leherku. aku kembali membuka buku Seira & Abel's Secret, baru satu lembar kubuka, tiba-tiba aku menyadari sesuatu hal yang membuatku kembali flashback ke masa laluku. kuraih lagi 6100 ku dan ku lihat di layarnya, dan... lagu "lucky" lagi-lagi berputar, dan lagu itu lagi-lagi menjadi repeat current track. "SHIIIT!!!" gumamku.

pikiran ku kembali melanglangbuana dan aku merasa kembali ke dalam kereta ekonomi AC itu...

di dalam kereta itu... aku memikirkan dia, sangat memikirkan dia. demi menyukseskan rasa dejavu ku, aku membuka inbox 6100 ku. aku mencari-cari lagi satu sms sialan itu. satu sms sederhana yang membuatku ketagihan untuk terus menerus membacanya, satu sms tak berarti tapi dapat membuatku tersenyum-senyum, satu sms sialan yang dari kejadian di dalam kereta ekonomi ac sampai sekarang tidak bertambah-tambah jumlahnya, tetap satu dan mungkuin selamanya akan tetap satu. sms pertama dan terakhir yang dia kirim untukku.
aku terus mencari dan mencari sms sialan itu! tapi tidak kunjung ketemu. dan oh.my.God. aku baru ingat kalau aku pernah menghapus semua isi inbox ku, termasuk sms sialan itu.
aroma tanah basah kembali menggoda hidungku untuk menghirupnya dalam-dalam. suara air hujan lengkap dengan suara petirnya kembali memekakkan telinga ku. ditambah lagi suara colbie caillat pada lirik "i keep you with me in my heart, you make it easier when life gets hard.." mmmh... i miss him. sooo much.
aku juga teringat akan perang batinku di dalam kereta ekonomi ac pada malam itu. hehehe... aku tertawa renyah mengingatnya, ketika aku melihat budak cinta duduk di hadapanku, aaahhh... benar-benar membuatku semakin tertawa mengingatnya. mengingat kalau sebenarnya aku memang pernah mencintai dia. ehmm... MASIH mencintainya. itu juga membuat ketawa. berapa lama aku mencintainya? sudah hampir setengah tahun. dari status dia yang masih single sampai status dia yang sekarang sudah in a relationship. hahaha aku benar-benar tertawa miris dibuatnya.
tiba-tiba suara petir berbunyi sangat sangat keras. aku sampai menutup wajahku dengan selimutku. aku takut. sangat takut. aku matikan musik dari playlist di 6100 ku. ya, playlist yang hanya berisikan lagu "lucky" saja. bersembunyi di bawah selimutku. walaupun selimutku sudah tebal tapi aku masih saja merasa kedinginan. angin dari kipas angin di kamarku dan angin alami dari luar kamarku yang masuk melalu lubang angin seperti ingin mendesak masuk ke dalam selimutku dan menyerangku yang bersembunyi di dalamnya. aku benar-benar ingin hujan dan petir ini pergi. sama inginnya dengan keinginanku untuk membuat dia pergi dari pikiranku.